The Government will also undertake the construction of 5 new
airports, development and rehabilitation of 51 airports. In the field
of energy infrastructure, the Government will undertake the
construction of transmission lines along the 519 KMS (on going)
and 76.8 KMS (COD), substation capacity of 2.680 MVA (on going)
and 480 MVA (COD) and distribution substation capacity of
147.04 MVA. In 2015, the Government will establish the connection
of free electricity installation for fishermen and poor people for
93.323 homepass.
As mentioned in Electric Power Supply Business Plan (RUPTL) of
2013-2022 period, PLN budgeted 2015 capital expenditure
(capex) of more than Rp. 8.5 trillion, plus around Rp. 4.5 trillion
which originated from IPP (Independence Power Producer). These
budgets are allocated to build new power plants, transmission
lines, and distribution lines in Indonesia. PLN Capex will be a good
opportunity for national cable industry; therefore the industry will
support electric cables to PLN and IPP. Whereas on 2014, many
electricity projects were delayed due to the unstable political
situation in Indonesia.
PT. Telkom Indonesia budgeted Rp 45 trillion for financing capital
expenditure on 2015, where 30% of the capex is for developing
transmission communication lines and 50% of the capex is for
developing broadband business, while the rest is for building
telecommunication infrastructure. PT Telkom Indonesia assumed
an increase in demand for fiber optic cables in 2015.
This momentum of budget increase in infrastructure sector and
budget absorption target of 90% compared to approximately 51%
last year, which is marked by electricity tenders that are already
conducted in January instead of the usual early May, is an
opportunity to increase the company’s performance.
The Company is optimistic to face the future with a stable
government and the recovery of the world economy in general and
Indonesia in particular.
As the Management’s commitment to the environment and
workplace safety, the Company has implemented Safety and
Health Management System and Prevention of Environmental
Pollution and achieved ISO 14001 and OHSAS 18001 certificates
from SGS in 2010.
The Company performs Corporate Social Responsibility (CSR) by
maintaining harmonious relationship with the local community.
The Company’s concern toward the community’s prosperity is
aimed to find potentiality, which can grow and develop within the
Company.
The Company highly appreciates the public trust by implementing
good corporate government principals i.e. transparency,
accountability and responsibility and believes that those elements
Pemerintah juga akan melakukan pembangunan 5 bandar udara
baru, pengembangan & rehabilitasi 51 bandar udara. Di bidang
infrastruktur energi, Pemerintah akan melakukan pembangunan
jaringan transmisi sepanjang 519 KMS (on going) dan 76,8 KMS
(COD), kapasitas gardu induk sebesar 2,680 MVA (on going) dan
480 MVA (COD) serta kapasitas gardu distribusi sebesar 147,04
MVA. Di Tahun 2015, Pemerintah akan melakukan penyambungan
instalasi listrik gratis untuk nelayan dan rakyat tidak mampu
sebanyak 93,323 Rumah Tangga Sambungan.
Seperti disebutkan di Rencana Usaha Penyediaan Tenaga Listrik
(RUPTL) periode 2013-2022, pada tahun 2015, PLN
menganggarkan belanja modal (capex) lebih dari Rp. 8,5 triliun ,
ditambah sekitar Rp. 4,5 triliun berasal dari IPP (Independent Power
Producer) . Anggaran tersebut dialokasikan untuk membangun
power plant baru, jaringan transmisi , dan jaringan distribusi di
Indonesia . Belanja modal PLN akan menjadi kesempatan yang baik
untuk industri kabel nasional, oleh karena itu industri kabel nasional
akan mendukung kabel listrik ke PLN dan IPP, Sedangkan pada
2014, banyak proyek listrik telah tertunda karena situasi politik di
Indonesia yang kurang mendukung.
PT. Telkom Indonesia menganggarkan Rp 45 triliun untuk belanja
modal pembiayaan pada tahun 2015, di mana 30% dari belanja
modal untuk mengembangkan jalur komunikasi transmisi dan 50%
dari belanja modal untuk mengembangkan bisnis broadband
sementara yang lain untuk membangun infrastruktur
telekomunikasi . PT Telkom Indonesia berasumsi bahwa pada tahun
2015 permintaan kabel serat optik akan meningkat.
Momentum naiknya alokasi anggaran sektor infrastruktur dengan
target penyerapan sebesar 90% dibanding sekitar 51% pada tahun
lalu, yang ditandai oleh tender-tender pelistrikan yang biasanya
baru dilakukan pada awal bulan Mei telah dilaksanakan dalam
bulan Januari, merupakan peluang yang harus dapat dimanfaat
dengan baik untuk meningkatkan kinerja perusahaan.
Perseroan optimis menatap ke depan dengan adanya
pemerintahan yang stabil dan membaiknya perekonomian dunia
pada umumnya, dan khususnya perekonomian Indonesia.
Sebagai komitmen manajemen terhadap lingkungan dan
keselamatan kerja, Perseroan telah menerapkan SistemManajemen
Keselamatan dan Kesehatan Kerja dan Pencegahan Pencemaran
Lingkungan dengan diperolehnya sertifikat ISO 14001 dan OHSAS
18001 dari SGS pada tahun 2010.
Perseroan melakukan tanggung jawab sosial (CSR) dengan
membina hubungan yang serasi, seimbang dan sesuai dengan
lingkungan masyarakat setempat. Kepedulian Perseroan terhadap
kesejahteraan masyarakat sekitar diarahkan untuk menggali
potensi masyarakat agar mampu tumbuh dan berkembang
bersama Perseroan.
Perseroan menjunjung tinggi kepercayaan publik dengan
menerapkan prinsip-prinsip tata kelola perusahaan yang baik,
seperti keterbukaan, akuntabilitas dan pertanggungjawaban
karena yakin bahwa elemen - elemen tersebut akan meningkatkan
10
PT Voksel Electric Tbk.
Annual Report 2014