Highlights
Management Report
Ikhtisar Utama
Laporan Manajemen
92
Laporan Tahunan
2018
Annual Report
Aset Lancar
Per 31 Desember 2018, Perseroan mencatatkan
aset lancar sebesar Rp1,91 triliun atau mengalami
peningkatan dari tahun lalu sebesar Rp1,67 triliun.
Kondisi ini disebabkan oleh kenaikan kas dan setara
kas, investasi jangka pendek, dana yang terbatas
penggunaannya, piutang usaha pihak ketiga setelah
dikurangi cadangan kerugian penurunan nilai, piutang
lain-lain, pajak dibayar di muka, estimasi tagihan pajak
jatuh tempo dalam setahun, dan aset lancar lain.
Aset Tidak Lancar
Pada 2018, Perseroan berhasil mencatatkan aset
tidak lancar sebesar Rp579,99 miliar atau mengalami
peningkatan dari tahun lalu sebesar Rp442,51 miliar.
Kenaikan ini disebabkan oleh kenaikan disebabkan
oleh kenaikan aset pajak tangguhan, proyek dalam
pelaksanaan, aset tetap setelah dikurangi akumulasi
penyusutan, investasi pada entitas asosiasi, dan aset
tidak lancar lainnya.
Liabilitas
Per 31 Desember 2108, total liabilitas Perseroan yang
berhasil dicatatkan adalah sebesar Rp1,56 triliun
mengalami peningkatan dari tahun lalu sebesar
Rp1,30 triliun. Kenaikan ini disebabkan oleh kenaikan
ini disebabkan oleh kenaikan pinjaman bank jangka
pendek, utang usaha pihak ketiga, utang usaha pihak
berelasi, utang lain-lain, utang derivatif, uang muka
pelanggan, utang pembiayaan konsumen, utang sewa
guna usaha jangka pendek, pinjaman bank jangka
panjang, utang sewa guna usaha jangka panjang, dan
liabilitas imbalan kerja
Liabilitas Jangka Pendek
Per 31 Desember 2108, liabilitas jangka pendek
Perseroan adalah sebesar Rp1,50 triliun, mengalami
peningkatan dari tahun lalu sebesar Rp 1,26 triliun.
Kondisi ini disebabkan oleh kenaikan pinjaman bank
jangka pendek, utang usaha pihak ketiga, utang usaha
pihak berelasi, utang lain-lain, utang derivatif, uang
muka pelanggan, utang pembiayaan konsumen, dan
utang sewa guna usaha jangka pendek
Current assets
As of December 31 2018, Company recorded current
assets of Rp1.91 trillion. We attained an increase from
the year prior of Rp1.67 trillion. This condition incurred
caused by increase in cash and cash equivalents, short-
term investments, limited use of funds, third party trade
receivables after deducting allowance for impairment
losses, other receivables, prepaid taxes, estimated tax
bills due in a year, and other current assets.
Non-Current Assets
In 2108, the Company managed to record non-current
assets of Rp 579.99 billion or increasing from last year
of Rp442.51 billion. The increase was due to increase
in deferred tax assets, projects in implementation,
fixed assets after deducting accumulated depreciation,
investment in associates, and other non-current assets.
Liabilities
As of December 31, 2108, the Company’s total liabilities
stood at Rp1.56 trillion, an increase from the previous
year amounting to Rp1.30 trillion. The increase was due to
increase in short-term bank loans, third parties, related
parties, other payable, derivative payable, deposits from
customers, customer financing payable, financial lease
payable, long-term bank loans, long-term finance lease
payable, and employee benefit liabilities.
Short-term liabilities
As of December 31, 2108, the Company’s short-term
liabilities were recorded at Rp1.50 trillion, an increase
from the previous year amounting to Rp1.26 trillion. This
condition was due to increase in short-term bank loans,
third parties, related parties, other payable, derivative
payable, deposit from customers, customer financing
payable, and finance lease payable debt.