The original consolidated financial statements included herein are in
Indonesian language.
PT VOKSEL ELECTRIC Tbk DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
KONSOLIDASIAN
31 Desember 2019 dan 2018 dan untuk tahun-tahun
yang berakhir pada tanggal tersebut
(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT VOKSEL ELECTRIC Tbk AND SUBSIDIARIES
NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL
STATEMENTS
December 31, 2019 and 2018
and for the years then ended
(Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
49
4. MANAJEMEN
RISIKO
KEUANGAN
DAN
MANAJEMEN PERMODALAN (lanjutan)
4. FINANCIAL RISK MANAGEMENT AND CAPITAL
MANAGEMENT (continued)
a. Manajemen Risiko Keuangan (lanjutan)
a. Financial Risk Management (continued)
(i) Risiko pasar
(i) Market risk
Risiko nilai tukar mata uang asing
Foreign exchange risk
Risiko nilai tukar mata uang asing adalah
risiko dimana nilai wajar atau arus kas
masa datang dari suatu instrumen
keuangan akan berfluktuasi akibat
perubahan nilai tukar mata uang asing.
Eksposur Grup terhadap fluktuasi nilai
tukar terutama berasal dari pinjaman
jangka pendek dan utang usaha Grup
yang sebagian besar dalam Dolar AS.
Exchange risk is risk of foreign currency in
which the fair value or future cash flows of
financial instrument will fluctuate due to
changes in foreign currency exchange
rate. Exposure of the Group against
fluctuations in exchange rates primarily
arises from short-term loans and trade
payables of the Group in US. Dollars.
Sebagai bagian dari usaha Grup untuk
mengelola eksposur atas mata uang
asing, Grup memasuki kontrak
swap
nilai
tukar mata uang asing dengan lembaga-
lembaga keuangan internasional dan
nasional. Sebagai hasil dari kontrak
tersebut, Grup yakin bahwa Grup telah
mengurangi beberapa risiko nilai tukar
mata uang asing, meskipun aktivitas
lindung nilai yang dilakukan oleh Grup
tidak mencakup seluruh eksposur mata
uang asing.
As part of efforts to manage exposure of
foreign currency, the Group entered into
foreign currency swap contracts with
international and national financial
institutions. As a result of the contract, the
Group believes that the Group has
reduced some risks from foreign currency
exchange rate, although hedging activities
done by the Group does not include all
foreign currency exposures.
Analisis sensitivitas untuk risiko mata
uang asing
Sensitivity analysis for foreign currency
risk
Pada tanggal 31 Desember 2019,
mata uang asing yang banyak
digunakan oleh Grup adalah Dolar AS,
jika nilai tukar Dolar AS menguat atau
melemah sebesar 10% terhadap Rupiah
dengan asumsi variabel lainnya tidak
mengalami perubahan, maka laba
sebelum pajak Grup akan naik atau turun
sebesar
Rp20.153.262.933
(2018:
Rp29.393.226.157), hal ini terutama
diakibatkan keuntungan atau kerugian
penjabaran aset dan liabilitas moneter
dalam mata uang asing.
As of December 31, 2019, most commonly
used by the Group are US Dollar, if the US
Dollar had strengthened or weakened by
10% against Rupiah with all other
variables held constant, the profit before
tax of the Group would increase or
decrease by Rp20,153,262,933 (2018:
Rp29,393,226,157), arising mainly from
foreign exchange gains or losses
translation of monetary assets and
liabilities in foreign currency.
Aset dan liabilitas moneter Grup dalam
mata uang asing pada tanggal
31 Desember 2019 dan 2018 disajikan
pada Catatan 39.
The Group net monetary assets and
liabilities
denominated
in
foreign
currencies at December 31, 2019 and
2018 are disclosed in Note 39.