AR_VOKS_2014 - page 40

39
PT Voksel Electric Tbk.
Annual Report 2014
Peristiwa Setelah Periode
Berdasarkan akta Notaris No. 22 tanggal 09 April 2015 oleh Arry
Supratno, S.H., Perusahaan akan menerbitkan MTN dan bertindak
sebagai Arranger atas MTN adalah PT Mandiri Sekuritas dan PT
Bank Mandiri (Persero) Tbk sebagai agen pemantau dan agen
jaminan.
Prospek Usaha
Dalam Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara tahun 2015,
Pemerintah mengalokasikan Rp. 81,3 triliun untuk kementrian
Pekerjaan Umum dan Rp. 44,9 triliun untuk kementrian
Perhubungan. Di dalam infrastruktur perhubungan, Pemerintah
akan melakukan pembangunan untuk mendorong pertumbuhan
ekonomi, yang terdiri pembangunan 265 km jalur kereta api baru,
termasuk jalur ganda, serta pengadaan 48 unit lokomotif kereta rel
di sel & Kereta Api listrik, Tram dan railbus. Pemerintah juga akan
melakukan pembangunan 5 bandar udara baru, pengembangan &
rehabilitasi 51 bandar udara. Di bidang infrastruktur energi,
Pemerintah akan melakukan pembangunan jaringan transmisi
sepanjang 519 KMS dan 76,8 KMS, kapasitas gardu induk sebesar
2,680 MVA dan 480 MVA serta kapasitas gardu distribusi sebesar
147,04 MVA. Di Tahun 2015, Pemerintah akan melakukan
penyambungan instalasi listrik gratis untuk nelayan dan rakyat
tidak mampu sebanyak 93,323 Rumah Tangga Sambungan.
Seperti disebutkan di Rencana Usaha Penyediaan Tenaga Listrik
(RUPTL) p e r i o d e 2013-2022, p a d a t a h u n 2 0 1 5 , P LN
menganggarkan belanja modal (capex) lebih dari Rp 8,5 triliun,
ditambah sekitar Rp 4,5 triliun berasal dari IPP (Independent Power
Producer). Anggaran tersebut dialokasikan untuk membangun
power plant baru, jaringan transmisi, dan jaringan distribusi di
Indonesia. Belanja modal PLN akan menjadi kesempatan yang baik
untuk industri kabel nasional, oleh karena itu industri kabel nasional
akan mendukung kabel listrik ke PLN dan IPP, Sedangkan pada
2014, banyak proyek listrik telah tertunda karena situasi politik di
Indonesia sedang memanas .
PT . Telkom Indonesia menganggarkan Rp. 45 triliun untuk belanja
modal pembiayaan pada tahun 2015, di mana 30% dari belanja
modal untuk mengembangkan jalur komunikasi transmisi dan 50%
dari belanja modal untuk mengembangkan bisnis broadband
sementara yang lain untuk membangun infrastruktur
telekomunikasi. PT Telkom Indonesia berasumsi bahwa pada tahun
2015 permintaan kabel serat optik akan meningkat.
Pada tahun 2015 pertumbuhan sektor properti akan melambat
sekitar 10% -20% dibandingkan dengan 2014 yaitu pertumbuhan
sebesar 20% - 30% , yang disebabkan oleh harga bahan bakar dan
UMK meningkat. Walaupun pertumbuhan sektor property akan
melambat, namun permintaan kabel untuk perumahan masih
tinggi. Masih ada kesempatan bagi industri kabel untuk
mendorong penjualan mereka di sektor ini.
Perseroan optimis permintaan kabel, baik kabel listrik, serat optik
maupun kabel pasaran akan terus meningkat seiring dengan
pembangunan proyek-proyek pemerintah maupun swasta di
bidang transportasi, kelistrikan, telekomunikasi dan perumahan.
Perseroan berharap pemerintah akan terus mendukung industri
dalam negeri melalui beragam kebijakan yang dikeluarkan
pemerintah.
Event Following Reporting Period
Based on notarial deed No. 22 dated April 9, 2015 by Arry Supratno,
S.H., the Company will issue MTN. PT Mandiri Securities acted as
Arranger on MTN and PT Bank Mandiri (Persero) Tbk as the
monitoring agent and collateral agent.
Business Prospect
In the State Budget 2015, the Government allocated Rp. 81.3
trillion to the Ministry of Public Works and Rp. 44.9 trillion for
Ministry of Transportation. In transportation infrastructure, the
Government will undertake the developments to support
economic growth, which includes the construction of 265 km of
new railway lines, including double track, as well as the
procurement of 48 units locomotive in cells and railway electricity,
tram and railbus. The Government will also undertake the
construction of 5 new airports, development and rehabilitation of
51 airports. In the field of energy infrastructure, the Government
will undertake the construction of transmission lines along the 519
KMS and 76.8 KMS, substation capacity of 2,680 MVA and 480
MVA and distribution substation capacity of 147.04 MVA. In 2015,
the Government will establish the connection of free electricity
installation for fishermen and poor people for 93.323 homepass
As mentioned in Electric Power Supply Business Plan (RUPTL)
2013-2022 period, PLN budgeted 2015 capital expenditure (capex)
of more than Rp 8.5 trillion, plus around Rp 4.5 trillion which
originated from IPP (Independence Power Producer). These
budgets are allocated to build new power plants, transmission
lines, and distribution lines in Indonesia. PLN Capex will be a good
opportunity for national cable industry; therefore the industry will
support electric cables to PLN and IPP. Whereas on 2014, electricity
projects were delayed due to the heated political situation in
Indonesia.
PT. Telkom Indonesia budgeted Rp. 45 trillion for financing capital
expenditure on 2015, where 30% of the capex is for developing
transmission communication lines and 50% of the capex is for
developing broadband business, while the rest is for building
telecommunication infrastructure. PT Telkom Indonesia assumed
an increase in demand for fiber optic cables in 2015 .
Property sector growth in 2015 will be have a 10%-20% slowdown
compared to 2014 growth of 20% - 30%, caused by fuel price and
UMK increase. Despite the slowdown in property sector, the
demand of housing cables is still high. The cable industry will still
have the chance to encourage sales in these sectors.
The Company is optimistic that the cable demand, whether
electrical, optical fiber or market cable, will increase in line with the
realization
of
projects
in
transportation,
electricity,
telecommunication and housing sectors, either from Government
or private sectors. The Company hopes the Government will
continue to support domestic industries through various
Government policies.
1...,30,31,32,33,34,35,36,37,38,39 41,42,43,44,45,46,47,48,49,50,...158
Powered by FlippingBook