nilai tukar mata uang asing. Eksposur Perseroan
terhadap fluktuasi nilai tukar terutama berasal dari
pinjaman jangka pendek dan utang usaha yang sebagian
besar dalam Dolar AS.
Perseroan menggunakan valuta asing untuk sebagian
pendapatandanbiaya bahanbaku yang harganyamengikuti
harga acuan London Metal Exchange (LME). Perseroan
menggunakan instrumen keuangan derivatif seperti kontrak
swap mata uang asing dan kontrak swap komoditas untuk
mengantisipasi risiko-risiko yang mungkin terjadi. Perseroan
berpendapat transaksi derivatif digunakan untuk aktivitas
lindung nilai (
hedging
) dan tidak sebagai instrumen yang
diperdagangkan atau untuk spekulasi.
Risiko Harga
Risiko harga adalah risiko kerugian finansial yang
disebabkan pergerakan harga komoditas bahan baku
produksi Perseroan. Salah satu penyebab Perseroan
menghadapi risiko harga adalah adanya perubahan
harga di masa yang akan datang untuk rencana
pembelian aluminium dan tembaga dengan kandungan
tinggi (
High Concentrate Aluminum and Copper
).
Oleh sebab itu, Perseroan menggunakan kontrak
komoditas berjangka (jual-beli) dengan lembaga-lembaga
keuangan internasional sehubungandengan adanya risiko
perubahan harga bahan baku tersebut. Perseroanmerasa
yakin telah mengurangi beberapa risiko perubahan harga
komoditas di masa yang akan datang.
Risiko Tingkat Suku Bunga
Risiko tingkat suku bunga adalah risiko nilai wajar atau
arus kas masa depan dari instrumen keuangan yang
berfluktuasi akibat perubahan tingkat suku bunga pasar.
Pada saat ini Perseroan memiliki eksposur terutama
pada utang bank dan utang pembiayaan jangka pendek
dan panjang, yang berpengaruh pada pengembalian
pinjaman tersebut pada saat jatuh tempo.
Risiko Kredit
Risiko kredit adalah risiko kerugian keuangan kepada
Perseroan jika pelanggan gagal untuk memenuhi liabilitas
sesuai kontrak, tidak ada konsentrasi atas risiko kredit
yang signifikan. Perseroan mengelola dan mengendalikan
risiko kredit dengan menetapkan batas-batas risiko yang
dapat diterima bagi setiap pelanggannya dan memantau
eksposur yang terkait dengan pembatasan ini.
Takhanya itu, Perseroanmelakukanhubunganbisnishanya
dengan pihak ketiga yang memiliki reputasi dan kredibel.
Perseroan juga mempunyai kebijakan yang mengharuskan
setiap pelanggannya untuk melalui prosedur verifikasi
kredit. Jumlah piutang pun dipantau secara terus-menerus
untuk mengurangi risiko kerugian penurunan nilai.
The Company’s exposure toward this foreign exchange
fluctuation mainly comes from short-term loans and
trade payables as which is mostly in US Dollars.
The Company uses foreign currency for a portion of its
revenues and costs of raw materials, the prices of which
refer to the London Metal Exchange (LME) reference
prices. The Company uses derivative financial instruments
such as foreign currency swap contracts and commodity
swap contracts to anticipate risks that may occur. The
Company uses derivative transactions for hedging and
not as trading instruments or for speculative purposes.
Price Risk
Price risk is a financial loss caused by the price changes
of the Company’s production raw material. One of the
causes of the Company facing price risk is a change
in prices in the future to purchase High Concentrate
Aluminum and Copper.
Therefore, the Company uses commodity futures
contracts (buy-sell) with international financial institutions
in connection with the risk of changes in prices of these
raw materials. The Company is confident that it has
reduced some risks of changes in commodity prices in
the future.
Interest Rate Risk
Interest rate risk is a normal value or future value from
financial instrument that fluctuates due to the changes of
the market interest rates. At this time the Company has
exposure mainly on bank loans and short-term and long-
term financing lease, which affected the loan repayment
at maturity.
Credit Risk
Credit risk is a financial loss experienced by the Company
when the customer fails to fulfill the liability under the
contract, no concentration on the significant credit
risk. The Company manages and controls credit risk by
determining acceptable risk limits for each customer and
monitors related exposure with this limit.
The Company only establishes business relationships
with third parties that have reputation and credibility.
The Company also has a policy that requires all of its
customers to go through credit verification. Total of
credit will also be monitored constantly to reduce the
impairment loss.
PT Voksel Electric Tbk.
Laporan Tahunan 2019
118
Profil Perseroan
Company Profile
Laporan Manajemen
Management Report
Kilas Kinerja
Performance Highlights