The original consolidated financial statements included herein are in
Indonesian language.
PT VOKSEL ELECTRIC Tbk DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
KONSOLIDASIAN
31 Desember 2019 dan 2018 dan untuk tahun-tahun
yang berakhir pada tanggal tersebut
(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT VOKSEL ELECTRIC Tbk AND SUBSIDIARIES
NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL
STATEMENTS
December 31, 2019 and 2018
and for the years then ended
(Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
84
21. PERPAJAKAN (lanjutan)
21. TAXATION (continued)
f. Surat Ketetapan Pajak
f. Tax Assessment Letters
Perusahaan
The Company
Pada tahun 2019, Perusahaan menerima
Surat Keputusan Pengembalian Pendahuluan
Kelebihan Pembayaran Pajak Pertambahan
Nilai (SKPPKP) sebesar Rp49.275.349.211
untuk masa pajak Februari-Mei 2019 dan Juli
2019, dan sebesar Rp11.664.130.251 untuk
masa pajak Januari s.d Maret 2018.
Perusahaan menerima Surat Tagihan Pajak
(“STP”) PPN untuk tahun 2016 sebesar
Rp
4.023.193.222
dan
sebesar
Rp3.367.977.536 untuk masa pajak November
2017 dan Januari s.d Maret 2018. Atas jumlah
STP Rp. 3.367.977.536 Perusahaan telah
mengajukan surat permohonan pengurangan
atau penghapusan sanksi administrasi yang
pertama dan yang kedua masing-masing pada
bulan Maret 2019 dan September 2019.
Sementara atas jumlah STP yang diterima
sebesar Rp 4.023.193.222, Perusahaan telah
mengajukan surat permohonan pengurangan
atau penghapusan sanksi administrasi. Pada
bulan Desember 2019, Kantor Pajak menolak
permohonan pengurangan atau penghapusan
sanksi administrasi STP tersebut. Atas
penolakan tersebut, perusahaan mengajukan
gugatan ke pengadilan pajak pada bulan
Oktober 2019 dan sampai dengan tanggal
penyelesaian laporan keuangan konsolidasian
ini, gugatan tersebut masih dalam proses.
In 2019, the Company received Surat
Keputusan
Pengembalian
Pendahuluan
Kelebihan Pembayaran Pajak Pertambahan
Nilai (SKPPKP) amounting Rp 49,275,349,211
for the tax period February-May 2019 and July
2019, and amounting of Rp11,664,130,251 for
the tax period January to March 2018. The
Company received Surat Tagihan Pajak
(“STP”) VAT of year 2016 amounting
Rp 4,023,193,222 and Rp 3,367,977,536 for
the tax period November 2017 and January to
March 2018. For the SPT amount of
Rp 3,367,977,536 the Company have
submitted a letters to reducing or eliminating
their first and second administrative
application in March 2019 and September
2019. While for the STP has received
amounting Rp 4,023,193,222, the Company
has submitted a requesting letter of reduction
or elimination of administrative sanctions. In
December 2019, Tax Office rejected this
request to reduce or eliminate the STP
administrative sanctions. Based on the
rejection, company propose a lawsuit to the
tax court in October 2019 and until the
completion date of the consolidated financial
statements, the lawsuit still in process.
Perusahaan juga menerima Surat Ketetapan
Pajak Kurang Bayar (SKPKB) PPh Badan
tahun 2016 sebesar Rp 1.386.585.702,
SKPKB PPh pasal 21 tahun 2016 sebesar Rp
86.446.803 serta SKPKB PPN tahun 2016
sebesar Rp 313.955.912. Atas SKPKB
tersebut perusahaan sudah melunasi kurang
bayar pajak dan mencatat sebagai beban pada
laporan
laba
rugi
dan
penghasilan
komprehensif lain periode 31 Desember 2019.
The Company also received Surat Ketetapan
Pajak Kurang Bayar (SKPKB) Corporate
Income Tax for year 2016 amounting Rp
1,386,585,702, SKPKB PPh article 21 of 2016
amounting to Rp 86,446,803, SKPKB VAT in
2016 amounting of Rp. 313,955,912. For all
these SKPKB, the Company has paid the tax
underpayment and recorded it as an expense
in the statement of profit and loss and other
comprehensive income for the period of
December 31, 2019.
